Telolet Dekat Rumah
Saban sore mulai jam 16.30 sampai jam 17.00, ada hiburan baru di depan rumah. Sekelompok remaja di kisaran usia belasan, kirakira masih sekolah di tingkatan SMP, berkumpul. Mereka adalah para pemburu telolet, klakson bis antar kota antar provinsi yang mengeluarkan bunyi yang keras dan khas.
Saban sore mulai jam 16.30 sampai jam 17.00, ada hiburan baru di depan rumah. Sekelompok remaja di kisaran usia belasan, kirakira masih sekolah di tingkatan SMP, berkumpul. Mereka adalah para pemburu telolet, klakson bis antar kota antar provinsi yang mengeluarkan bunyi yang keras dan khas.
Dengan kode tangannya mereka meminta kepada sopir untuk membunyikan klakson tersebut, yang lalu mereka abadikan dengan aplikasi foto atau video melalui smartphone yang mereka bawa.
Kebetulan di sebelah rumah berjejer pula agen tiket bis. Jadi hampir bisa dipastikan bis tersebut akan berhenti sebentar untuk menaikkan penumpang, ke tujuan Jakarta atau Bandung.
Ketika ada bis yang penampakannya menarik, mereka akan segera berlari mendekat ke bis lalu berfoto bersama di depan bis.
Kadang sopir bis itu mengerjai mereka yang berfoto tersebut: ketika mereka asyik berpose tibatiba sopir membunyikan klakson yang membuat mereka kaget lalu tertawa terbahak. Sopir beserta keneknya pun ikut tertawa.
Ada satu hal yang cukup menarik, ketika ada polisi lewat mereka ini bersikap untuk tidak menarik perhatian para polisi tersebut, mungkin mereka pernah kena tegur dari polisi.
(sumber foto dari instagram) |
Kelompok-kelompok pemburu telolet ini mengambil posisi di tempat-tempat yang memungkinkan untuk berkumpul dalam jumlah yang banyak, seperti di SPBU atau halaman minimarket.
Kelompok ini sekarang tidak hanya didominasi oleh sekelompok anak remaja SMP saja, tapi juga diramaikan oleh ibu-ibu, bapak-bapak, yang masing-masing beserta anak-anaknya yang berusia TK atau SD. Ini berarti bahwa hiburan itu tidak harus mahal.
Dengan menggunakan kertas atau kardus bekas yang diberi tulisan "Om Telolet Om", "Pemburu Telolet" dan lain lagi yang sejenisnya, mereka mengharap para sopir mau membunyikan klakson teloletnya.
Namun lama kelamaan, karena dinilai mengganggu kelancaran dan ketertiban lalu lintas termasuk memberi andil terhadap kemacetan jalan, petugas kepolisian menjadi sering melakukan razia atau pemantauan di kerumunan para pemburu telolet itu. Hingga lambat laun kerumunan tersebut menjadi berkurang bahkan hilang.
No comments:
Post a Comment