heteroculture: June 2023 IBX583E46ECC8CCF

Jun 22, 2023

Pengalaman Mendaftarkan Sekolah

 

alur penerimaan siswa baru (ppdb.jepara.go.id)

Setelah sebelumnya hanya mendengar cerita dari teman-teman tentang betapa ribetnya pendaftaran sekolah, dari mulai mendaftar secara onlen, membuat dan mengaktifkan, menguplod dokumen, sampai harus memantengi website secara berkala untuk mengetahui berada di posisi berapa anak yang didaftarkan, berada di posisi aman atau rawan tergeser, sehingga harus memutuskan untuk bertahan atau mencabut berkas dan mencari alternatif sekolah lain.

"Daftar sekolah sekarang susah. Harus menthelengi website terus untuk mengetahui posisinya aman apa tidak.", kata salah seorang teman.

Dan akhirnya, pada tahun pelajaran kali ini saya mengalami rasanya melakukan pendaftaran sekolah untuk anak saya yang menginjak ke level SMP. Pilihan kali ini adalah di sebuah SMP Negeri yang dulu kakek-neneknya juga ibunya pernah menerima pembelajaran di situ.

Sebelum tiba waktunya, saya mencari informasi terlebih dahulu dari teman-teman baik yang pernah melakukan pendaftaran maupun teman-teman yang merupakan tenaga pendidik atau bekerja di sekolahan, saya gali informasi sedalam-dalamnya agar saya tidak panik, gugup dan sejenisnya.

***

Pendaftaran sekolah kali ini menggunakan 4 (empat) jalur pendaftaran, yaitu zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua dan prestasi, dengan masing-masing dari tiap jalur pendaftaran itu ada kriteria dan jumlah kuota yang sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan.

Sebelumnya saya berpikir untuk menggunakan jalur zonasi, karena dari pengetahuan saya yang awam saya menyadari bahwa anak saya tidak memiliki prestasi seperti yang saya bayangkan atau diinfokan dari orang-orang sekitar bahwa ketika memilih jalur prestasi harus memiliki prestasi dan mendapat predikat juara dari lomba-lomba yang pernah diikuti. Ternyata setelah saya korek info dari teman yang bekerja di salah satu sekolah, walaupun tidak memiliki prestasi dari lomba-lomba, jalur prestasi itu bisa ditempuh dengan menggunakan nilai ujian/ ijazah. Akhirnya saya putuskan untuk melakukan pendaftaran dengan menggunakan jalur prestasi.

"Saya berikan gambarannya supaya jelas. Ketika memilih jalur zonasi, misal pilihan 1 di SMP A pilihan 2 di SMP B. Berdasarkan hasil analisis dari sistem, jika tidak diterima di SMP A maka otomatis akan masuk ke SMP B. Makanya jika yang dituju adalah SMP A, mending gunakan jalur prestasi saja.", begitu kurang lebih penjelasan salah seorang teman.

Beberapa hari saya ikut memantau website pendaftaran sekolah untuk melihat ada di posisi berapa anak saya, sambil menganalisis kecil-kecilan jalannya sistem. Dan apa yang disampaikan oleh teman saya tadi ada benarnya, ketika ada nilai lebih tinggi yang daftar maka posisi terakhir atau nilai terendah akan langsung secara otomatis berpindah ke laman dari sekolahan pilihan ke 2 yang dituju.

Untuk memantau website pun sebenarnya tidak harus melulu memantengi daftar peringkat, cukup dengan melihat daftar nilai terendah yang ada di list peringkat pendaftaran sekolah tersebut sebenarnya sudah cukup untuk mengetahui posisi aman atau tidaknya peringkat anak saya.

***

"Kak, anakku sudah tidak ada di daftar peringkat. Bagaimana ini?", kata seorang teman yang mendaftar menggunakan jalur prestasi, tapi nama anaknya tidak lagi ada di daftar calon siswa yang berpotensi diterima baik di sekolah pilihan ke 1 maupun ke 2.

Kebetulan teman saya ini rumahnya berada di posisi tengah-tengah dengan jarak yang relatif cukup jauh dari semua sekolah negeri yang ada, kemudian prestasi anaknya juga berada di tengah-tengah (tidak terbaik, tidak terburuk), dengan kondisi ekonomi yang tengah-tengah juga. 

Saya hanya menghela nafas, sambil menjawab sedikit,"Ya, terpaksa mungkin harus ke sekolah swasta."

***

Tujuan dari Pemerintah dengan menggunakan 4 jalur pendaftaran sekolah tersebut (zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua dan prestasi) adalah adanya pertimbangan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sehingga diharapkan masyarakat dapat memperoleh akses untuk memperoleh pendidikan secara mudah dan terjangkau. Tentunya ada pro dan kontra terkait penerapan mekanisme pendaftaran sekolah tersebut, yang tidak akan pernah habis bahkan sampai si anak nanti lulus dari sekolah. 

***



Jun 17, 2023

Orang dari Jauh

Ketika ada suatu peristiwa hadi di depan mata, saya suka memposisikan diri untuk berada di kejauhan. Lalu saya akan mengamati, memperhatikan, terkadang juga mengomentari dan menebak. Mengomentari apa yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan, menebak apa yang seharusnya terjadi atau tidak terjadi. Lalu akan menyimpannya di bagian memori saya, yang mungkin suatu saat akan bermanfaat untuk saya panggil kembali ingatan itu.


Tidak semua orang senang berada di posisi yang saya sukai itu. Kebanyakan akan langsung berusaha untuk mendekat, menjadi dekat dan terlibat. Mungkin orang akan menganggap bahwa apa yang saya lakukan adalah sebuah bentuk ketidak pedulian saya, ketidak pekaan saya akan situasi di sekitar. Biarlah, hanya saya dan Tuhan yang tahu apa yang sebenarnya. Dan saya merasa tidak perlu dan guna untuk mengoreksi apa yang orang lain pikirkan tentang saya.


Bahkan orang terdekat saya pun dengan jelas dan gamblang menyebut saya sebagai seorang "pengamat sosial yang anti sosial". Saya tidak membantah maupun tidak membenarkan.

by vectorstock

Saya jarang sekali menonton televisi, apalagi acara-acara yang berkaitan dengan gosip selebriti atau bahkan soal berita-berita viral yang bersliweran. Saya tidak begitu tertarik. Mungkin itu yang kadang membuat saya membatasi diri dalam hal njagong atau cangkruk, karena takut tidak nyambung dengan apa yang dibicarakan. Tapi kalau ngobrol soal musik atau sepakbola masih sedikit-sedikit nyambung.


Bicara soal "anti sosial", saya jadi teringat dengan teman sekampung yang juga kebetulan satu angkatan dari SD sampai SMA, dia juga pernah menjuluki saya sebagai salah satu sosok yang "apatis".


Saya memang membatasi diri untuk tidak terlalu terlibat dengan hal-hal yang tidak saya kuasai dengan baik, saya tidak ingin melakukan blunder lalu menyebabkan gol bunuh diri yang akan membawa akibat yang fatal dan buruk terhadap saya juga orang lain.

Jun 13, 2023

Ora!Si Politik


bing images


Mari kita simak kisah Kang Senthun yang sedang berorasi politik di pemilihan ketua RW secara langsung, berikut ini:


Saudara-saudara, jika saya terpilih jadi ketua RW, saya akan jalankan program andalan "memasyarakatkan dangdut, mendangdutkan masyarakat"

Seperti kita tahu, dangdut banyak penggemarnya. Dari desa sampai di pelosok kota. Dari orang tua sampai balita. Dari yang miskin juga kaya.

Berbagai jenis lagu jika dibumbui dangdut bisa menjadi semakin syahdu. Pokoknya "dangdut is the music of my country", kalau kata Project Pop.

Dangdut bisa menjadi motor penggerak ekonomi kreatif masyarakat. Bagaimana mungkin?

Bisa kita lihat betapa semaraknya setiap konser dangdut, hampir bisa dipastikan bahwa penontonnya selalu penuh.

Berapa jumlah perputaran uang yang berlangsung pada waktu itu?

Dari transportasi, jasa parkir, tiket masuk, mercendais, kuliner, rokok, bahkan bisa jadi sektor penginapan juga akan terimbas

Maka dari itu, saudara-saudara, jika saya terpilih, akan saya ijinkan konser dangdut sepekan sekali, dengan mengundang artis-artis ibukota yang kondang.

Kemudian kita ekspos besar-besaran, diliput media oflen maupun onlen, sehingga komplek kita ini akan menjadi semakin tenar dan membahana.

Kalau perlu kita ciptakan rekor dunia, agar kelak anak cucu akan mengenang kebesaran komplek kita ini.

Sekian orasi dari saya, jangan lupa pilih saya. Ohya, amplop untuk saudara-saudara sekalian sudah saya titipkan pada koordinator masing-masing.

Kamsia. Terima kasih. Matur nuwun

Cerita Motor Mogok

Suatu hari, sepulang kerja ketika perjalanan sampai di daerah Bok Ijo Tahunan tiba-tiba motor ngadat. Mesin mendadak mati. Dugaan pertama adalah karena oli habis, karena memang sudah waktunya ganti oli, tapi selalu tertunda terus.

Segera motor kutuntun ke pinggir jalan. Kemudian kucoba nyalakan motor pakai stater pencet, gak bisa nyala. Kemudian motor kustandarkan ganda, lalu coba untuk kuogleng, gak bisa, karena oglengan ngunci. Fix, kesimpulannya harus nyari bengkel. 

Agak cemas dan ragu dapat bengkel, karena biasanya bengkel tutup sekitar jam 4 sore. Kemudian bertanya sama orang yang kebetulan ketemu di jalan, di mana ada bengkel terdekat. 

Selain bertanya kepada orang lain, kucoba kontak saudara dan teman yang rumahnya dekat-dekat daerah situ. Alhamdulillah, saudara ada yang lagi santai lalu berkabar akan datang menghampiri. 

Sambil menunggu kedatangannya, motor kutuntun pelan-pelan. Beberapa orang baik berhenti dan menanyakan kondisi motorku, lalu menawarkan bantuan apakah perlu didorong, kujawab "Terima kasih, ini sudah ada saudara yang mau datang ke sini. Sekali lagi terima kasih atas tawarannya."

Kemudian saudara datang, lalu mendorong motor ke bengkel yang masih buka. Sesampai di bengkel, motor dicek kondisinya dan diputuskan harus opname karena dicoba pertolongan pertama dengan mengisikan oli ke tangki masih saja motor tidak bisa nyala. 

Ok, motor harus nginap di bengkel. Kemudian saudara meminjami motornya untuk kubawa pulang. 



***

Terima kasih orang-orang baik senasib sepenanggungan di jalan.

Jun 11, 2023

Usaha Yang Gagal

Sejak dia lahir sebenarnya saya sudah berjuang untuk mengenalkannya dengan musik-musik macam Guns N Roses, Bon Jovi, Slank, Godbless atau paling tidak band-band seperti Sheila On 7 atau Gigi, dan band-band lainnya, ternyata dia malah lebih hapal sama lagunya Jimin (KPop).

Tapi sampai dia kelas 3, sepertinya usaha saya kurang berhasil. Apalagi di televisi tidak lagi ada acara yang memutar musik-musik semacam tadi. Akhirnya saya pengaruhi saja dia dengan musik yang lain yang juga saya sukai. 


Didi Kempot! Ya, meski saya belum tahu nanti bagaimana akhir dari usaha saya mengenalkannya pada beragam jenis musik, tapi setidaknya dia sudah mulai ikut mendengarkan, melihat dan rengeng-rengeng lagunya Lord Didi, walaupun mungkin terpaksa karena remote tivi saya cekethem gak boleh lepas. 🤣

***

Suatu hari di toko pakaian olahraga, berbagai macam kaos, jaket sampai mug dan gantungan kunci bergambar logo tim sepak bola dipajang, tiba-tiba Magdala nyeletuk.

"Pah, Milan, Pah!"

Lalu emaknya nyahut,

"Kamu hapalnya AC Milan doang!"

Langsung kusambung,

"Emang bener ya mas, sepak bola itu ya (AC) Milan", kataku kepada mas penjaga toko

Mohon doanya, saat ini sampai dengan nanti, saya sedang berjuang untuk meyakinkan anak saya bahwa satu-satunya klub sepakbola yang patut untuk dicintai adalah AC Milan. Bermacam pernik berbau Milan sudah pernah dan akan terus saya perkenalkan padanya, walaupun kemarin sempat ada statement darinya ketika saya ajak memakai jersey Milan, "Bagiku, klub juara hanyalah Manchester City!". Tapi saya tak akan menyerah.


***



Soal musik setidaknya ada titik cerah, dia sudah mulai mendengarkan Denny Caknan,  walaupun bersama si adik masih mendengarkan KPop juga, jika dibandingkan usaha saya membuat dia mencintai AC Milan yang bertepuk sebelah tangan, karena dia lebih  gandrung Erling Haaland. 


***