Sejak dia lahir sebenarnya saya sudah berjuang untuk mengenalkannya dengan musik-musik macam Guns N Roses, Bon Jovi, Slank, Godbless atau paling tidak band-band seperti Sheila On 7 atau Gigi, dan band-band lainnya, ternyata dia malah lebih hapal sama lagunya Jimin (KPop).
Tapi sampai dia kelas 3, sepertinya usaha saya kurang berhasil. Apalagi di televisi tidak lagi ada acara yang memutar musik-musik semacam tadi. Akhirnya saya pengaruhi saja dia dengan musik yang lain yang juga saya sukai.
Didi Kempot! Ya, meski saya belum tahu nanti bagaimana akhir dari usaha saya mengenalkannya pada beragam jenis musik, tapi setidaknya dia sudah mulai ikut mendengarkan, melihat dan rengeng-rengeng lagunya Lord Didi, walaupun mungkin terpaksa karena remote tivi saya cekethem gak boleh lepas. 🤣
***
Suatu hari di toko pakaian olahraga, berbagai macam kaos, jaket sampai mug dan gantungan kunci bergambar logo tim sepak bola dipajang, tiba-tiba Magdala nyeletuk.
"Pah, Milan, Pah!"
Lalu emaknya nyahut,
"Kamu hapalnya AC Milan doang!"
Langsung kusambung,
"Emang bener ya mas, sepak bola itu ya (AC) Milan", kataku kepada mas penjaga toko
Mohon doanya, saat ini sampai dengan nanti, saya sedang berjuang untuk meyakinkan anak saya bahwa satu-satunya klub sepakbola yang patut untuk dicintai adalah AC Milan. Bermacam pernik berbau Milan sudah pernah dan akan terus saya perkenalkan padanya, walaupun kemarin sempat ada statement darinya ketika saya ajak memakai jersey Milan, "Bagiku, klub juara hanyalah Manchester City!". Tapi saya tak akan menyerah.
***
Soal musik setidaknya ada titik cerah, dia sudah mulai mendengarkan Denny Caknan, walaupun bersama si adik masih mendengarkan KPop juga, jika dibandingkan usaha saya membuat dia mencintai AC Milan yang bertepuk sebelah tangan, karena dia lebih gandrung Erling Haaland.
***
No comments:
Post a Comment