heteroculture: April 2019 IBX583E46ECC8CCF

Apr 28, 2019

Pesta Baratan 2019: Sekadar Catatan Ringan




 

Untuk yang ke sekian kali, pada hari Sabtu malam tanggal 27 April 2019 Yayasan Lembayung Kalinyamatan melaksanakan sebuah acara budaya yang dikemas dalam sebuah pagelaran dengan tajuk "Pesta Baratan ke 14 dan Seribu Lampion 2019", acara budaya yang didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Jepara dan sudah menjadi even rutin tahunan di Jepara.

Saya tak hendak membahas permasalahan ihwal atau latar belakang dilaksanakannya Pesta Baratan yang dilaksanakan setiap Nisfu Sya'ban yang lekat dengan tradisi ketan puli serta lampion seperti yang ada di desa-desa di wilayah Kalinyamatan, karena akan banyak versi dan kontroversi mengenai hal itu.

Salah satunya saya kutipkan dari foto yang diupdate di akun facebook milik Nur Huda Tauchid, salah seorang anggota panitia penyelenggara Pesta Baratan 2019 sebagai berikut:


"Sayang sekali ada beberapa info hoax yg memberitakan hoax terkait pemeran Ratu Kalinyamat yang berperan bayar 10 juta ke panitia (ini yang menghembuskan hoax orang sableng). Bayangkan gais.. panitia tidak pernah menarik apapun utk menjadi pemeran dan sistem pemilihan Pemeran Ratu dan Dayang berlangsung murni seleksi tanpa pungli, apalagi DP."

(link:https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10216004692282679&set=a.10201912492026480&type=3&theater)

Pesta Baratan atau yang biasa disebut dengan arak-arakan Ratu Kalinyamat oleh sebagian besar warga masyarakat merupakan sebuah acara hiburan rakyat semacam karnaval atau festival, entah dengan embel-embel merayakan atau bahkan tidak merayakan apa pun. Yang pasti, ketika mendekati Nisfu Sya'ban akan banyak beredar desas-desus, kasak-kusuk mengenai digelar atau tidak digelarnya arak-arakan tersebut. Hal ini menggambarkan betapa besar minat warga masyarakat terhadap even tersebut.

Di lapangan Banyuputih yang menjadi lokasi pentas teatrikal dengan lakon "Narasi Kalinyamat" yang disutradari oleh Asyari Muhammad terlihat jelas bagaimana antusiasme dari warga sekitar yang hendak menyaksikan pentas tersebut. Hal ini juga tergambar jelas di sepanjang jalan yang dilewati arak-arakan Ratu Kalinyamat yang mengambil rute dari depan Masjid Al Falah Desa Margoyoso sampai dengan lapangan Desa Banyuputih. Masyarakat berjubel memenuhi pinggir jalan, bahkan di jalan yang tidak dilewati arak-arakan Ratu Kalinyamat.


Dengan digelarnya Pesta Baratan tentu akan berimbas pada perputaran ekonomi pada waktu acara tersebut dilangsungkan. Ada yang bisa menebak berapa besar angka perputaran uang pada saat acara berlangsung?

Di sepanjang jalan yang menjadi rute arak-arakan, warung-warung dan kios penjual minuman, rokok dan makanan kecil akan diserbu pembeli. Demikian juga yang nampak di lapangan Banyuputih yang menjadi lokasi utama Pesta Baratan 2019, ada banyak lapak penjual makanan dan minuman serta arena bermain untuk anak-anak.


Apakah Pesta Baratan 2019 ini berjalan sempurna? Pasti tidak. Ada banyak kekurangan yang mesti harus dibenahi oleh seluruh panitia dan pihak yang terlibat. Koreksi dan masukan dari berbagai pihak diperlukan untuk kebaikan dan keberlangsungan acara ini sendiri.

Apresiasi patut diberikan kepada panitia dan segala pihak yang terlibat di pelaksanaan acara ini, (secara pribadi saya tahu bagaimana kerja keras mereka, yang bahkan sampai pada beberapa jam sebelum acara berlangsung koordinasi masih terus intens demi kelancaran acara Pesta Baratan 2019 ini). Sekali lagi, selamat dan terima kasih sudah memberi kami suguhan yang menghibur.

Apr 14, 2019

Sampai Jumpa di Lain Hari, Huk!



Hei sampai jumpa di lain hari
Untuk kita bertemu lagi 

Kurelakan dirimu pergi


(Sampai Jumpa, Endank Soekamti)

Penggalan lirik lagu di atas saya pinjam untuk mengungkapkan apa yang saya rasakan ketika hari ini saya membuka laman fesbuk dan pada postingan seorang teman ada sebuah foto dengan narasi kehilangan. Kehilangan seorang teman, yang juga merupakan teman lama saya.

Namanya Kukuh Dwi Wijayanto, dia seangkatan dengan Andi adik kandung saya. Huk, kami biasa memanggilnya demikian, adalah termasuk orang yang paling banyak memberi suport sewaktu masa awal-awal saya ngeband bersama adik dan teman-teman lainnya.

Tak terhitung berapa kali dia merelakan strum listriknya untuk menyuport kami latihan, meminjamkan teras rumahnya menjadi tempat latihan, menggotong salonnya, atau meminjamkan tep deknya untuk merekam kaset karena hanya dia yang punya tep dobel dek. Dia juga termasuk salah satu personel awal berdirinya Tupas Band. Dia pernah ikut manggung di pentas perdana Tupas Band di acara perpisahan di SMAN Sulang.

Saya mengenalnya sebagai seorang teman baik, meski sudah lama sekali tidak berjumpa dengannya karena saya pindah domisili. Saya bersaksi bahwa saya mengenalnya sebagai orang baik. Semoga Allah menerima segala amalnya dan mengampuni dosanya.