heteroculture: March 2017 IBX583E46ECC8CCF

Mar 16, 2017

Coretan Di Dinding

Coretan dinding membuat resah
Resah hati pencoret
Mungkin ingin tampil
Tapi lebih resah pembaca coretannya
Sebab coretan dinding
Adalah pemberontakan kucing hitam
Yang terpojok di tiap tempat sampah, di tiap kota
Cakarnya siap dengan kuku kuku tajam
Matanya menyala mengawasi gerak musuhnya
Musuhnya adalah penindas
Yang menganggap remeh coretan dinding kota
Coretan dinding terpojok di tempat sampah
Kucing hitam dan penindas sama sama resah 


(Coretan Dinding, Iwan Fals)

Dari lirik lagu Coretan Dinding yang dinyanyikan oleh penyanyi legendaris Indonesia, Iwan Fals, bisa ditafsirkan bahwa sebuah coretan di dinding, yang biasanya ada di tembok-tembok bangunan di kota, adalah sebuah ungkapan untuk mengekspresikan diri dikarenakan saluran yang semestinya ada untuk menyuarakannya tersumbat atau tertutup.

[Dok. Pribadi]
Sehingga orang-orang ini butuh sarana lain untuk dapat menyuarakan keinginan hatinya, baik berupa harapan, pujian ataupun protes terhadap keadaan yang saat ini dirasakan dan menimbulkan ketidak puasan dari beberapa pihak.


Selain untuk menyuarakan protes atas kebijakan-kebijakan dari pemerintah, coretan dinding ini bisa juga menjadi media seni, yang dalam hal ini adalah dengan menjadikan dinding sebagai media untuk melukis atau menggambar.
 

Sering di berbagai kota, pihak pemerintah memfasilitasi kegiatan tersebut dengan tujuan untuk menjadikan “seni lukis dinding” ini menjadi suatu daya tarik tersendiri terhadap kota yang ditinggali. Bahkan ada yang sampai membuat lomba melukis dinding untuk menghias suatu bangunan atau gedung yang merupakan ikon dari kota tersebut.

[Dok. Pribadi]
Kecenderungan di masa sekarang, oleh para pelaku yang umumnya masih berusia remaja, mereka melakukan coret dinding untuk menunjukkan eksistensi mereka, dengan mencoretkan inisial nama kelompoknya, logo kelompoknya dan berbagai bentuk lain sesuai keinginannya.


Menanggapi hal ini, sudah pasti ada yang pro dan kontra. Bahkan pernah di Semarang, karena hal ini sudah dianggap sebagai salah satu bentuk vandalism dan merusak keindahan kota, pihak pemerintah kota sampai harus menghapus coretan-coretan tersebut untuk mengembalikan ke bentuk semula.

Pada akhirnya, keindahan kota sudah semestinya dijaga agar tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang bisa memperburuk citra sebuah kota dan penghuninya, namun seni coretan dinding juga merupakan salah satu bentuk berekspresi yang patut mendapatkan apresiasi.


***