heteroculture: Hiburan Ringan IBX583E46ECC8CCF

Jan 28, 2017

Hiburan Ringan

"Film ini tidak mengandung pesan apapun. Kita memang tidak bisa belajar apapun dari film ini. Tapi film ini sangat lucu", kata Masha sewaktu menonton adegan kejar-kejaran antara kucing dan tikus di televisi pada salah satu episode film kartun Masha And The Bear.
(From Google)

Sewaktu menonton sebuah acara di televisi, kita mungkin terlalu tinggi meletakkan harapan di langit bahwa kita akan mendapatkan sesuatu yang berharga untuk kita. Entah itu ilmu, pengetahuan, ataupun yang sejenisnya. Tapi kita mungkin lupa bahwa tidak semua acara dikemas untuk memberikan kita sepenuhnya ilmu, pengetahuan dan lain-lain yang sejenisnya. 

Ada acara yang dibuat hanya untuk tujuan hiburan semata, jangan harap kita akan menemukan pesan di dalamnya selain bahwa tujuannya untuk menghibur kita. Mungkin maksud dari si pembuat acara adalah ketika kita sedang down karena ditinggal pasangan di malam minggu, atau karena ditagih hutang padahal saat itu hujan lagi deras-derasnya dan genteng pada bocor, dengan melihat acara hiburan tadi, kita akan terbuai terlena dan sejenak lupa, dengan segala permasalahan yang kita punya.

"Suguhi kami dengan hiburan
gosip dan berita murahan
agar tak lagi terdengar keluhan
dari perut yang kelaparan

Cekoki kami dengan hiburan
pengalih segala perhatian
agar tak lagi ada pertanyaan
kebijakan yang salah sasaran"

2014
(Yudhie Yarcho; Hiburan; Antologi Puisi Membaca Jepara 2; 2016)

Dari puisi di atas pun dapat kita temukan hal serupa, bahwa di televisi saat ini banyak sekali acara-acara yang ditujukan untuk menghibur perasaan kita, yang sedang tertekan oleh segala beban hidup sehingga sejenak akan terasa ringan dan terlupakan. 

Tak perlu membayangkan bahwa kita (baca: rakyat) membutuhkan hiburan yang mahal untuk menghilangkan segala rasa suntuk dan bosan menghadapi hidup. Mungkin dengan melihat berita di televisi terkait isu politik atau kenegaraan pun bisa menjadi hiburan tersendiri bagi kita. 

Dengan segala tingkah polah publik figur yang tersaji dan kita nikmati setiap hari, tanpa sadar membuat kita jadi bisa menertawakan kepedihan yang dialami, kesedihan yang dijalani. 

Bagaimana dengan anda?

2 comments:

  1. Iya juga, ya. Kebanyakan orang terlalu berharap lebih dari sebuah acara. Menghibur aja udah bersyukur banget. Entah kadang harus ada pesan moralnya, harus mendidiklah, dan seterusnya, dan seterusnya.

    Woah, puisinya bagus tuh. Jadi antologi pula. Gue kayaknya dulu juga pernah bikin puisi protes akan pertelevisian terus sok dibawain di acara Malam Puisi Jakarta. Haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih,
      mungkin harus meluruskan niat untuk apa sebenarnya kita menonton televisi, kalau niat mencari hiburan ya gak usah protes kalau isinya gak masuk akal. hehe

      Delete