Bapak masih ngontrak. Belum ada
listrik, untuk penerangan masih menggunakan lampu minyak dan lampu petromak.
Suatu ketika saya sakit demam. Saya hanya berbaring di
tempat tidur. Waktu malam hari, dan saat saya masih terjaga, kata Ibu, saya
sering tertawa-tawa sendiri.
Ketika ditanya, jawab saya, "Lucu".
"Kenapa?", tanya Ibu lagi sambil memegang kening saya. "Lampunya
bisa goyang-goyang sendiri!" Kata Ibu, lampu minyak yang tertiup angin
apinya akan terlihat seperti bergoyang-goyang.
Kali
lain, saya terlihat seperti ketakutan, ketika ditanya Ibu, jawab
saya,"Gentengnya menjadi besar, sehingga saya takut akan kejatuhan".
Apakah
saya berhalusinasi? Entah. Ketika saya tidur, kata Ibu, saya sering mengigau.
Yang saya ingat dari mimpi saya itu, saya bertemu dengan orang-orang, yang lama
kelamaan berubah menjadi semakin besar bentuknya seperti raksasa, sedangkan saya masih dalam
ukuran yang tetap.
Mimpi-mimpi
sejenis itu kadang masih menghampiri saya, sampai sekarang.
No comments:
Post a Comment