heteroculture: Demam IBX583E46ECC8CCF

Nov 6, 2016

Demam

Bapak masih ngontrak. Belum ada listrik, untuk penerangan masih menggunakan lampu minyak dan lampu petromak.

Suatu ketika saya sakit demam. Saya hanya berbaring di tempat tidur. Waktu malam hari, dan saat saya masih terjaga, kata Ibu, saya sering tertawa-tawa sendiri. 

Ketika ditanya, jawab saya, "Lucu". "Kenapa?", tanya Ibu lagi sambil memegang kening saya. "Lampunya bisa goyang-goyang sendiri!" Kata Ibu, lampu minyak yang tertiup angin apinya akan terlihat seperti bergoyang-goyang.

Kali lain, saya terlihat seperti ketakutan, ketika ditanya Ibu, jawab saya,"Gentengnya menjadi besar, sehingga saya takut akan kejatuhan".

Apakah saya berhalusinasi? Entah. Ketika saya tidur, kata Ibu, saya sering mengigau. Yang saya ingat dari mimpi saya itu, saya bertemu dengan orang-orang, yang lama kelamaan berubah menjadi semakin besar bentuknya seperti raksasa, sedangkan saya masih dalam ukuran yang tetap.


Mimpi-mimpi sejenis itu kadang masih menghampiri saya, sampai sekarang.

No comments:

Post a Comment