heteroculture: Fun Games Tujuhbelasan: Guyonan dadi Tenanan IBX583E46ECC8CCF

Aug 18, 2023

Fun Games Tujuhbelasan: Guyonan dadi Tenanan


Selasa pagi, saya lihat Fala sibuk memotong-motong stiker bendera merah putih ukuran kecil-kecil, lalu kutanya untuk apa. "Untuk tujuhbelasan di kampung saya, " katanya. 

Lembar stiker bendera merah putih yang belum dipotong dan beberapa hasil potongan kemudian saya foto, lalu saya posting di WAG, dengan menyebut nama seorang teman secara iseng dan kutulis pesan "Apakah gak mau nyawer untuk hadiah lomba tujuhbelasan?". 

Gak ada respon. Baik dari teman yang  namanya saya sebut, maupun dari anggota WAG yang lain. 

Selasa siang, saya dan beberapa orang teman sedang makan Mi Ayam, dan karena handphone selalu dalam posisi silent saya tidak tahu kalau ada seseorang yang memanggil. Saya baru tahu ketika ngecek notifikasi handphone dalam perjalanan pulang dari warung. 

Sesampai di tempat gawe, segera saya mencari orang yang tadi menelpon dengan maksud menanyakan ada perlu apa. Karena orangnya tidak di tempat, saya coba saja untuk mengirim pesan. Ternyata dia menanyakan, "Bagaimana konsep lomba untuk tujuhbelasannya?".

Wasyem!! Kaget!! Ternyata postingan guyonan di WAG tadi itu dapat sambutan oleh anggota WAG, hanya mereka tidak langsung merespon. Segera saya kontak Fala, Akrom, Dayat, Amel, Chandra dan beberapa orang lagi untuk coba berembug soal konsep acara lomba tujuhbelasan. 

Dalam sekejap jadilah konsep acara yang kami namakan Fun Games Tujuhbelasan, yaitu lomba-lomba dalam rangka memeriahkan acara HUT RI ke 78 dengan peserta sebatas karyawan di tempat gawe yang masih berusia muda dengan memperlombakan estafet kelereng, joget balon, memasukan pensil ke dalam botol, estafet sarung dan makan kerupuk dengan mata tertutup. Kami bahkan tidak memikirkan apa hadiahnya buat para pemenang nantinya. 

Lalu konsep itu saya kirimkan ke teman yang tadi menanyakan. Dan tidak ada respon atau tanggapan. Hanya dibaca saja. Walaupun demikian saya kontak Akrom agar tetap mempersiapkan acara itu, lepas ada dukungan dari pihak kantor atau tidak. 

***
  

Rabu pagi. Setiba di tempat gawe nampak ada beberapa teman-teman nongkrong karena memang jam kerja belum mulai. Fathur nyeletuk ngomong, "Pak, lombanya jadi serius!". 

"Kok bisa?", tanyaku.
"Iya, ini kami mau acara umbah-umbah.", kata Fathur. 
"Bukannya memang sudah rutin ya, umbah-umbah", kataku. 
"Iya, tapi ini diinfo kalau yang dibahas di acara umbah-umbah ini salah satunya adalah pelaksanaan lomba-lomba.", lanjut Fathur lagi. 

Kaget dong saya, gak nyangka aja kalau responnya begini. 

Kemudian saya masuk ke ruangan kerja, ketemu Koordinator langsung ditodong dengan perintah, "Gimana konsepmu untuk perlombaan besok?! Coba rumuskan.".

Kaget saya hanya bisa nyengir. Karena apa? Karena sebenarnya acara itu konsepnya masih belum matang sama sekali. Masih asal-asalan. Belum terpikirkan bagaimana teknis pelaksanaan, teknis penjurian dan lain-lain. Terus terang masih nge-blank

Setelah umbah-umbah selesai ada usul kalau sebaiknya lomba diadakan antar bidang. Langsung saya kontak Fala, Chandra, Amel, Yuni dan Akrom untuk mematangkan konsep Fun Games Tujuhbelasan dengan membuat flyer juga teknis pelaksanaan lomba-lomba yang tentunya masih dalam kadar yang sederhana dan seadanya.

Kami lalu berembug untuk menginventarisir dan mendata apa saja yang perlu disiapkan. Akrom berpendapat kalau sebaiknya kita memaksimalkan apa yang ada tanpa terlalu banyak mengeluarkan banyak biaya. Kelereng akan menggunakan kelereng milik anak saya atau punya saudaranya Fala, sendok menggunakan sisa sendok dari Kedai Sate Taichan (warungnya sudah tutup) milik Chandra, sarung menggunakan punya Akrom dan Chandra, botol menggunakan botol-botol bekas air minum di sekitar kantor, pensil akan menggunakan pensil-pensil yang diperoleh dari acara sosialisasi/rapat yang pernah saya ikuti. Yang perlu dibeli hanya balon dan kerupuk. Panitia? Tidak dibentuk secara resmi. 

***
 

Kamis pagi, setelah upacara. Akrom dan beberapa teman menyiapkan tempat pelaksanaan Fun Games Tujuhbelasan. Masing-masing bidang sudah menyiapkan daftar peserta. 

Tibalah waktu pelaksanaan Fun Games. Saya dan teman-teman yang mengkonsep acara secara iseng begitu kaget dan haru melihat respon dari teman-teman bidang yang ikut memeriahkan acara ini. Gak nyangka kalau responnya sedemikian. Ada yang membawa bendera, membawa ikat kepala merah putih, membawa stiker dan lain-lain. 

Secara umum, Fun Games Tujuhbelasan berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir, walaupun ada beberapa insiden yang mewarnainya. Misal sempat ada protes dari salah satu peserta karena ada yang mengubah teknis lomba secara mendadak, kemudian ada yang terjatuh dan cedera sehingga tidak bisa melanjutkan lomba. Tapi, dengan segala keterbatasan yang ada kami patut berbangga. Bahkan ada usulan semoga kegiatan seperti ini diselenggarakan lagi pada tahun-tahun berikutnya, mengingat bahwa sebelumnya belum pernah ada lomba-lomba tujuh belasan di internal kantor ini. 

Akhirnya, terima kasih tak terhingga untuk teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan ikut memeriahkan Fun Games Tujuhbelasan ini, dan mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kekurangan dalam pelaksanaan Fun Games Tujuhbelasan. Semoga nantinya akan menjadi lebih baik dan lebih meriah lagi. Suwun.

***

No comments:

Post a Comment