Apa yang kita rasakan ketika mendapat berita kematian? 
Apakah ada perasaan sedih, kecewa, berkabung, geram atau bahkan gembira 
dan senang? Tergantung, siapa yang menjadi subyek dari berita itu, 
tentunya.
Kematian adalah hal biasa, normal, wajar. Yang
 hidup sudah pasti akan mati. Dan manusia termasuk di dalamnya. Mengutip
 Socrates,”Semua manusia mati”.
Haruki Murakami, dalam 
novelnya Norwegian Wood, mengatakan,”Kematian bukanlah lawan kehidupan, 
tetapi ada sebagai bagiannya”. Hal ini senada dengan apa yang 
disampaikan oleh Gde Prama, bahwa,”Ia (kematian) adalah mitra makna 
kehidupan. Hanya dengan menyelami kematian, kita bisa hidup sekaligus 
mati dengan indah”.
Manusia menanggapi kematian dengan 
cara yang berbeda-beda. Ada yang akan dengan spontan menyebut, "Inna 
Lillahi Wa Inna Illaihi Rajiun, Semua yang berasal dariNya pasti akan 
kembali lagi padaNya". Ada juga yang (mungkin) akan merasa senang 
menyambut datangnya kematian, jika mereka sependapat dengan Chairil 
Anwar yang mengatakan,”Hidup hanya untuk menunda kekalahan”, dalam salah
 satu puisinya. Atau seperti kata Sartre,”Mati adalah resiko hidup”.
"Telah
 pulang ke rumah Bapa", "Telah kembali ke haribaanNya", "Telah 
beristirahat dengan tenang", adalah beberapa baris kata yang sering ada 
pada iklan-iklan tentang kematian. Apa maknanya?
Janganlah
 takut menghadapi mati. Mati bisa berarti ‘pulang-kembali’ karena kita 
telah selesai menjalankan tugas untuk berada di dunia. Bisa juga berarti
 ‘istirahat’ dari hiruk pikuk dunia yang melelahkan, dan berat.
Sebenarnya
 semua dari kita telah mengalami pengalaman mati, walau cuma sebentar. 
Fase ini terjadi ketika kita sedang tidur. Pada hakikatnya, tidur sama 
dengan mati, karena pada waktu tidur kita tidak lagi berkuasa untuk 
mengendalikan tubuh kita.
Bahkan Nabi Muhammad Saw, 
menyebutkan dalam doanya,”Bismika Allahumma Ahya Wa Amut, Ya Allah 
Dengan AsmaMu Aku Menjalani Hidup, dan Dengan AsmaMu Malam Ini Aku 
Mati”.
Jika ada yang bertanya, siapkah kita menghadapi 
kematian? Siap tidak siap, kita semua akan mati. Dan itu adalah satu hal
 yang pasti!
2008-2016
 
No comments:
Post a Comment