Coretan dinding membuat resah
Resah hati pencoret
Mungkin ingin tampil
Tapi lebih resah pembaca coretannya
Sebab coretan dinding
Adalah pemberontakan kucing hitam
Yang terpojok di tiap tempat sampah, di tiap
kota
Cakarnya siap dengan kuku
kuku tajam
Matanya menyala mengawasi
gerak musuhnya
Musuhnya adalah penindas
Yang menganggap remeh coretan dinding kota
Coretan dinding terpojok di tempat sampah
Kucing hitam dan penindas
sama sama resah
(Coretan Dinding, Iwan
Fals)
Dari
lirik lagu Coretan Dinding yang dinyanyikan oleh penyanyi legendaris Indonesia,
Iwan Fals, bisa ditafsirkan bahwa sebuah coretan di dinding, yang biasanya ada
di tembok-tembok bangunan di kota, adalah sebuah ungkapan untuk mengekspresikan
diri dikarenakan saluran yang semestinya ada untuk menyuarakannya tersumbat
atau tertutup.
[Dok. Pribadi] |
Sehingga
orang-orang ini butuh sarana lain untuk dapat menyuarakan keinginan hatinya,
baik berupa harapan, pujian ataupun protes terhadap keadaan yang saat ini
dirasakan dan menimbulkan ketidak puasan dari beberapa pihak.
Selain untuk menyuarakan
protes atas kebijakan-kebijakan dari pemerintah, coretan dinding ini bisa juga
menjadi media seni, yang dalam hal ini adalah dengan menjadikan dinding sebagai
media untuk melukis atau menggambar.
Sering di berbagai kota,
pihak pemerintah memfasilitasi kegiatan tersebut dengan tujuan untuk menjadikan
“seni lukis dinding” ini menjadi suatu daya tarik tersendiri terhadap
kota yang ditinggali. Bahkan ada yang sampai membuat lomba melukis dinding
untuk menghias suatu bangunan atau gedung yang merupakan ikon dari kota
tersebut.
[Dok. Pribadi] |
Kecenderungan di masa
sekarang, oleh para pelaku yang umumnya masih berusia remaja, mereka melakukan
coret dinding untuk menunjukkan eksistensi mereka, dengan mencoretkan inisial
nama kelompoknya, logo kelompoknya dan berbagai bentuk lain sesuai keinginannya.
Menanggapi hal ini,
sudah pasti ada yang pro dan kontra. Bahkan pernah di Semarang, karena hal ini
sudah dianggap sebagai salah satu bentuk vandalism dan merusak keindahan kota,
pihak pemerintah kota sampai harus menghapus coretan-coretan tersebut untuk
mengembalikan ke bentuk semula.
Pada akhirnya, keindahan
kota sudah semestinya dijaga agar tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang bisa
memperburuk citra sebuah kota dan penghuninya, namun seni coretan dinding juga
merupakan salah satu bentuk berekspresi yang patut mendapatkan apresiasi.
***